*****TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN-KOMENTAR-JEMPOL-DAN-FOLLOW ANDA DI ARFAN BLOG™ MENEBAR ILMU MERAIH AMAL*****

Kamis, 03 Januari 2013

Abu Bakar Ash-Shiddiq (2)

Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallohu 'anhu membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan.

Ketika peristiwa Hijrah, saat Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam  pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallohu 'anhu adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallohu 'anhu juga terikat dengan  Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah rodhiyallohu 'anha menikah dengan Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam  beberapa saat setelah Hijrah.

Selama masa sakit  Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallohu 'anhu ditunjuk untuk menjadi imam salat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq  rodhiyallohu 'anhu akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya, dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar  Rodhiyallohu 'anhu sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam pada tahun ((632)) M.


Bersambung.....
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

KAMI MEMBUTUHKAN KOMENTAR ANDA, MAKA SILAHKAN BERKOMENTAR DENGAN BAHASA YANG SOPAN

by ARFAN ALKENDARY

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...